Mengapa waktu belajar hanya 30 menit?

Dipublikasikan pada: 16 May 2025

Berbagai penelitian di bidang psikologi perkembangan dan pendidikan anak menunjukkan bahwa daya konsentrasi anak-anak terhadap satu aktivitas belajar memiliki batas waktu yang relatif singkat dan sangat dipengaruhi oleh usia mereka. Secara umum, daya fokus anak bisa dihitung dengan rumus sederhana: 2 menit dikalikan dengan usia anak. Misalnya, anak berusia 5 tahun biasanya mampu berkonsentrasi secara efektif selama sekitar 10 menit. Setelah melewati batas waktu tersebut, kemampuan mereka untuk fokus menurun secara signifikan, sehingga efektivitas belajar juga menurun.

Memahami fakta ini, kami merancang metode belajar yang disesuaikan dengan rentang konsentrasi alami anak agar proses belajar menjadi lebih optimal dan tidak membebani anak. Oleh karena itu, durasi belajar di Ahe kami batasi hanya selama 30 menit setiap sesi. Durasi ini sudah disusun secara cermat agar anak dapat memaksimalkan fokusnya tanpa merasa lelah atau bosan.

Selain itu, sesi belajar 30 menit tersebut kami bagi menjadi 6 langkah belajar yang masing-masing berdurasi sekitar 5 menit. Setiap langkah dirancang dengan tujuan spesifik, seperti pengenalan materi baru, latihan, review, dan pemberian tantangan yang sesuai. Dengan pembagian langkah-langkah yang terstruktur dan waktu yang pendek-pendek ini, anak-anak lebih mudah untuk mempertahankan perhatian dan tetap aktif selama proses belajar. Mereka tidak akan merasa jenuh atau kewalahan, melainkan justru merasa segar dan termotivasi untuk terus belajar.

Pendekatan ini juga membantu meningkatkan kualitas pembelajaran karena anak dapat beristirahat secara singkat antar langkah, sehingga otak dapat menyerap informasi dengan lebih baik. Selain itu, metode ini menumbuhkan kebiasaan belajar yang baik, di mana anak belajar secara bertahap dan sistematis, bukan secara terburu-buru atau monoton.

Dengan memperhatikan batasan konsentrasi anak dan menyusun waktu belajar yang sesuai, kami yakin bahwa setiap anak dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dengan cara yang menyenangkan dan tidak membebani mereka secara mental maupun fisik. Karena bagi kami, proses belajar yang efektif adalah proses belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan alami anak.

← Kembali ke Beranda